Cari Blog Ini

Rabu, 19 Oktober 2011

Aku manusia punyai HATI

Assalamualaikum dan salam sejahtera diucapkan kepada semua pembaca yang budiman.

~Tajuk entri hari ini adalah, aku manusia yang punyai hati...

~Aku sebenarnya manusia yang telah melakukan hijrah dari zaman kegelapan ke zaman 'cahaya'

~Punyai sejarah lampau yang memilukan hati kerana mengikut hawa nafsu yang tak henti-henti.

~Punyai banyak sejarah 'hitam' yang penuh tragis yang berkaitan dengan darah..

~Namun, aku tetap insan lemah dan akhirnya aku temui jalan pulang

~aku harap, manusia disekelilingku tidak mengeluarkan statement mengatakan aku berpura-pura baik. Sedangkan, aku seroang manusia yang hina dan berdosa kepada Allah

~Kadang-kadang sifat dari zaman kegelapan akan menguasai diri yang belum benar2 mengenali Allah

~Namun, sifat jahat tetap akan aku banteras selagi yang temampu.

~Kerana aku masih mencuba menjadi hamba Allah yang baik dan mulia disisiNya

~Jadi, sejarah hidupku jangan diwar-warkan. Nanti ada akan terluka. Bukan luka di hati, BERDARAH DI KEPALA

~Baru lepas selesaikan maslaah di ROBAN.. Jika ini akibatnya, MIRI JADI YANG KESEKIAN KALINYA MENITIS AIR MATA DARAH..NAK CUBA, MARILAH, PANTANG UNDUR SEBELUM AJAL, BERPANTANG UNDUR SEBELUM BERTARUNG..

~Mencuba menahan amarah untuk kesekian kalinya.. bagaikan gunung menghempap ke dada rasanya

Khamis, 13 Oktober 2011

Santapan Rohani di Pagi Khamis Yang Mulia

BANTULAH AKU MELAWAN NAFSU


Telah aku lawan nafsuku setiap waktu
Ku cuba berkali-kali, ku gagal lagi
Aku tak putus asa, ku lawan lagi
Namun aku tak mampu, ku kalah jua

Oh Tuhan, bantulah aku mudahkan aku
Melawan nafsu ini yang merosakkanku
Agar aku tak terhalang untuk menuju-Mu
Tolonglah aku Tuhan, Kasihanilah aku jangan Engkau biarkan aku

Tuhan, bantulah aku
Kasihani aku jangan biarkanku bantulah aku selalu
Aku tak putus asa
Oh ku tetap berjuang dengan mengharap bantuan dari-Mu

Kalaulah Engkau terus membiarkanku
Ku akan berterusan ke lembah dosa
Oh Tuhan, nafsu dan syaitan sering mengganggu aku
Setiap hari ia memusuhi ku ketika ku ingin mentaati-Mu

Jangan biarkan aku keseorangan
Menghadapi syaitan dan nafsuku
Aku ingin mentaati-Mu, ku ingin redha-Mu
Kalau Engkau biarkan aku
Ku akan kecewa nanti

Tuhan, ku akan mencuba lagi
Melawan nafsu dengan bantuan-Mu
Dan rahmat-Mu Tuhan

Di dalam sembahyang ini kuharapkan-Mu
Berikan padaku cinta dan takutkan-Mu
Sebagai pengawalku dari nafsuku
Bukankah itu janji-Mu kepada hamba-Mu

Oh Tuhan, bantulah aku menghayati sembahyangku
Agar ku dapat merasakan kebesaran-Mu
Hingga aku tak membesarkan selain-Mu
Dengan rasa itu kuharap
Moga ku kan dapat melawan syaitan dan tipuan nafsuku

Tuhan, dalam sembahyangku
Bersihkan jiwaku, lemahkan nafsuku, selamatkanlah diriku
Suburkan rasa kehambaan
Dan kekalkan rasa itu di dalam seluruh kehidupanku

Rabu, 12 Oktober 2011

Sekadar renungan kita sebagai hamba-hamba Allah


Di dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendengar kata "munafik" diucapkan orang. Dan bila itu terjadi, biasanya perhatian kita langsung akan terpusat pada sosok yang disebut-sebut munafik tadi. Bahkan tidak jarang kita sendiripun tergoda untuk ikut menambahkan komentar (gibah) mengenai sosok sial yang disebut munafik ini. Lalu, sejauh mana sebetulnya pengetahuan kita tentang Munafik? Berikut adalah ciri-ciri orang munafik menurut Islam. 

1. Dusta 
Hadith Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid: "Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta agar orang-orang tertawa." Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), Rasulullah SAW bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta."


2. Khianat 
 Sabda Rasulullah SAW: "Dan apabila berjanji, dia berkhianat." Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar'i maka telah melekat pada dirinya salah satu tanda kemunafikan.

3. Fujur Dalam Pertikaian
Sabda Rasulullah SAW: "Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau batas."

4. Ingkar Janji
Sabda Rasulullah SAW: "Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia berkhianat." (HR. Bukhari Muslim)


5. Malas Beribadah 
Firman Allah SWT: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas." (An-Nisa': 142) . Jika orang munafik pergi ke masjid atau surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh kerana itu, ketika sampai di dalam masjid atau surau dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam sholat, apalagi untuk menyimak dan menghayatinya.


6. Riya
Di hadapan manusia dia sholat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia mempercepat sholatnya. apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.


7. Sedikit Berzikir 
 Firman Allah SWT: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT kecuali sedikit sekali." (An-Nisa': 142) .

8. Mempercepat Sholat 
Mereka (orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan sholat tanpa ada rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan hanya sedikit mengingat Allah SWT di dalamnya. Fikiran dan hatinya tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah SWT dalam sholatnya. Hadith Nabi SAW: "Itulah sholat orang munafik, ... lalu mempercepat empat rakaat (sholatnya)"

9. Mencela Orang-Orang Yang Taat Dan Soleh 
 Mereka memperolok orang-orang yang taat dengan ungkapan yang mengandung cemohan dan celaan. Oleh kerananya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali kita temui orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang orang-orang soleh dan orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Baginya seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolok-olok orang-orang yang taat kepada Allah SWT


10. Mengolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah SAW 
Termasuk dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal yang disunnahkan Rasulullah SAW dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh Kafir. Firman Allah SWT: "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. " (At-Taubah: 65-66)


11. Bersumpah Palsu 
 Firman Allah SWT: "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai." (Al-Munafiqun: 2 & Al-Mujadilah: 16). Jika seseorang menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya, dia segera mengelak dengan sumpahnya: "Demi Allah, sebenarnya kamu adalah orang yang paling aku sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah sahabatku."


12. Enggan Berinfak 
Orang-orang munafik memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak, bersedekah, dan mendermakan hartanya, mereka lakukan kerana riya' dan sum'ah. Mereka enggan bersedekah, kerana pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki pengorbanan harta, apalagi jiwa.


13. Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin 
 Mereka selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah yang disebut At Takhdzil, yiaitu sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan membiarkan kaum muslimin. Orang munafik percaya bahawa orang-orang kafir lebih kuat daripada kaum muslimin.


14. Suka Menyebarkan Khabar Dusta 
Orang munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan memperbesarkannya dalam majelis-majelis pertemuan. "Apa kalian tidak mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun menirukan kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahawa orang itu mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak bersedia mengungkapkannya kepada masyarakat.


15. Mengingkari Takdir 
Orang munafik selalu membantah dan tidak ridha dpada takdir Allah SWT. Oleh kerananya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: "Bagaimana ini. Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini." Dia pun selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah mengkufuri dan mengingkari Qadha dan Takdir.


16. Mencaci Maki Kehormatan Orang-Orang Soleh
Apabila orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki, menjelek-jelekkan, mengumpat, dan menjatuhkan kehormatan mereka di majlis-majlis pertemuan. Firman Allah SWT:"Mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan." (Al-Ahzab: 19) 

17. Sering Meninggalkan Sholat Berjamaah 
 Apabila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur say'i, namun tidak mahu mendatangi masjid/surau ketika mendengar panggilan azan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.


18. Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan 
 Firman Allah SWT: "Dan apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan kebaikan.' Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (Al-Baqarah: 11-12).


19. Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin 
Secara Zahir mereka membenarkan bahawa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah, tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka. Sesungguhnya, kesaksian yang tampak benar secara Zahir itulah yang menyebabkan Mereka masuk ke dalam Neraka. Penampilan zahirnya bagus dan mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan. Di luar dia menampakkan kekhusyukan, sedangkan di dalam hatinya ia main-main.


20. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja 
 Orang-orang munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang, keinginannya hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai tanpa disibukkan oleh persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu berharap: "Tinggalkan dan biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah memberikan nikmat ini kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah." Padahal, keadaan tidaklah selalu apalagi menjadi lebih baik.


21. Beruzur Dengan Dalih Dusta 
 Firman Allah SWT: "Di antara mereka ada orang yang berkata: 'Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.' Ketahuilah bahawa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir." (At-Taubah: 49) 

22. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kemakrufan 
 Mereka (orang munafik) menginginkan agar perbuatan keji tersiar di kalangan orang-orang beriman. Mereka menggembar-gemborkan tentang kemerdekaan wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha memasyarakatkan nyanyian dan konser, menyebarkan majalah-majalah porno (semi-porno) dan narkoba. 

23. Bakhil 
 Orang-orang munafik sangat bakhil dalam masalah-masalah kebajikan. Mereka menggenggam tangan mereka dan tidak mau bersedekah atau menginfakkan sebahagian harta mereka untuk kebaikan, padahal mereka orang yang mampu dan berkecukupan.


24. Lupa Kepada Allah SWT 
 Segala sesuatu selalu mereka ingat, kecuali Allah SWT. Oleh sebab itu, mereka senantiasa ingat kepada keluarganya, anak-anaknya, lagu-lagu, berbagai keinginan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi. Dalam fikiran dan batin mereka tidak pernah terlintas untuk mengingat (berdzikir) Allah SWT, kecuali sebagai tipu daya kepada sewsama manusia semata.


25. Mendustakan Janji Allah SWT Dan Rasul-Nya 
 Firman Allah SWT: "Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: 'Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami selain tipu daya." (Al-Ahzab: 12).


26. Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Bathin 
 Orang munafik lebih mementingkan zahir dengan mengabaikan yang batin, tidak menegakkan sholat, tidak merasa diawasi Allah SWT, dan tidak mengenal zikir. Pada zahirnya, pakaian mereka demikian bagus menarik, tetapi batin mereka kosong, rusak dan lain sebaginya.


27. Sombong Dalam Berbicara 
 Orang-orang munafik selalu sombong dan angkuh dalam berbicara. Mereka banyak omong dan suka memfasih-fasihkan ucapan. Setiap kali berbicara, mereka akan selalu mengawalinya dengan ungkapan menakjubkan yang meyakinkan agar tampak seperti orang hebat, mulia, berwawasan luas, mengerti, berakal, dan berpendidikan. Padahal, pada hakikatnya dia tidak memiliki kemampuan apapun. Sama sekali tidak memiliki ilmu, bahkan bodoh.

28. Tidak Memahami Ad Din 
 Di antara "keistimewaan" orang-orang munafik adalah: mereka sama sekali tidak memahami masalah-masalah agama. Dia tahu bagaimana mengenderai mobil dan mengerti perihal mesinnya. Dia juga mengetahui hal-hal remeh dan pengetahuan-pengetahuan yang tidak pernah memberi manfaat kepadanya meski juga tidak mendatangkan mudharat baginya. Akan tetapi, apabila menghadapi dialog (tanya-jawab tentang persoalan-persoalan Ad Din (Islam)), dia sama sekali tidak dapat menjawab.

29. Bersembunyi Dari Manusia Dan Menentang Allah Dengan Perbuatan Dosa
Orang munafik menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah SWT, menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi, ketika dia berada di tengah-tengah manusia dia menunjukkan kebalikannya; berpura-pura taat.

Firman Allah SWT: "Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. "(An-Nisa': 108)


30. Senang Melihat Orang Lain Susah, Susah Bila Melihat Orang lain Senang 
Orang munafik apabila mendengar berita bahawa seorang ulama yang soleh tertimpa suatu musibah, dia pun menyebarluaskan berita duka itu kepada masyarakat sambil menampakkan kesedihannya dan berkata: "Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan. Kami telah mendengar bahawa si fulan telah tertimpa musibah begini dan begitu. Semoga Allah memberi kesabaran kepada kami dan beliau."Padahal, di dalam hatinya dia merasa senang dan terhibur karena musibah itu.

Oktober : Episod baru dalam Diari..

Assalamualaikum dan salam sejahtera kepada semua pembaca yang budiman.

~Mencari erti dalam kehidupan. Semakin dicari, semakin hilang harga diri. Erti kehidupan sebenarnya adalah kematian. Sukar hendak dijelaskan kerana mati itu bermula kehidupan yang lebih kekal. Subhanallah..

~Episod baru dalam kehidupan bermula. Seandainya bulan ini adalah bulan kelahiranku.. Mengenang akan kelahiran, teringatlah dengan pengorbanan yang telah ibuku lakukan pada saat ini.. Bapaku turut terasa debarannya seperti yang aku rasakan pada ketika ini.. Aduhai, nikmatnya menjadi seorang bapa. Seandainya, episod ini adalah sedutan dari drama-drama cerita, sudah semestinya, ini adalah saat-saat yang terindah bagi mereka yang bergelar ibu dan bapa. Detik-detik kelahiran adalah sesuatu yang indah bagiku pada saat ini.

~Sekarang, bermulalah episod baru dalam 'permainan' di dalam hidup aku. Andainya, beginilah takdir, aku akan usahakan untuk menjadi muslim yang terbaik. Insya Allah. Aku sedang memperbaiki diriku. Aku mahu bekerja, tetapi ingat, aku bekerja kerana Allah jua. Bukan nak dapat nama atau pangkat, bukan kerana jawatan atau jabatan. Aku bekerja untuk Allah, bagi menjanakan rezeki untuk aku bagi kepada anak dan isteriku supaya dapat menjalani kehidupan yang diberkati Allah.

~Hidup dalam suasana keISLAMan menjadi harapan aku dan isteri. Aku mengharapkan Allah mengurniakan aku keluarga yang sentiasa menjunjung titah Allah. Menitikberatkan dosa dan pahala dan sentiasa menjadikan Allah sebagai harapan dan tujuan. Semoga keluarga aku menjadi keluarga MAWADDAH WA RAHMAH. Keluarga SAKINAH. Keluarga yang beteraskan ISLAM. Insya Allah.

~Terima kasih IBU, terima kasih AYAH, di atas segala-galanya. Kerana kedua-duanya, aku berada di sini menjadi apa yang telah ditetapkan oleh Allah ke atas ku. Usaha mereka membesarkan aku tidak mampu bayar mereka. Walau seluas lautan emas sekalipun, jasa dan pengorbanan mereka tetap tidak mampu dibalas. Semoga Allah mengurnikan kedua-duanya keberkatan dalam kehidupan dan menjadi hamba-hambaNYA yang soleh dan solehah.

~"Ku akui, kelemahan diri, Ku insafi kekurangan ini.. ku kesali kejahilan ini.. terimalah taubatku ini"


~Dan beringatlah kepada kalian, mereka yang berusaha kepada arah kebaikan adalah orang sentiasa menyesali perbuatannya. Dalam masa yang sama merupakan makhluk Allah yang lemah. Seringkali akan tersasar daripada tujuan utama kebaikan. Bandingan kepada orang yang sentiasa mengakui akan dirinya adalah seorang yang benar sentiasa. Macamlah cerita si arnab dan kura-kura. Orang sentiasa merasakan dirinya baik dalam segala hal, sudah pastinya tidak mencerminkan dirinya di cermin selalu. Cermin itu, bukan cermin fizikal semata-mata, tetapi cermin hati juga..

~Dan beringat jugalah, kita sebagai manusia selalu melakukan kesilapan. Kesilapan itu terjadi kerana Allah menjadikan kita tidak sempurna. Oleh itu, agak-agaklah kalau memarahi@mengutuk seseorang. Hargailah kawan-kawan dan janganlah menikam dari belakang. Ada orang berlembut kerana hatinya lembut. Ada yang berlembut, meyimpan dendam. Agak-agaklah dalam bersosial. Beringatlah, orang ada perasaan jugak. Jangan ikut rasa hati sendiri. Ingat, Allah menilai diri kita sentiasa. Aku yakin, Allah 'memerhati' gerak geri kita.

~Kepada isteri ku, biarlah apa orang hendak berkata. Sesuailah dengan harga diri mereka yang suka mengata. Yang mengata itu, sudah Allah janjikan ke neraka. Biarlah, jalan kita adalah untuk menuju ke syurga. Perbaiki diri dan perbaiki amalan. Kurangkan lisan jika tak perlu, banyakkan tasbih menjadi keperluan. Istighfarllah kepada Allah. Biar Allah nilai kita. Penilaian manusia terlalu lemah. tapi, Yakinlah Allah akan sentiasa membantu

p/s: Berubahlah, sebelum anda berubah bentuk sebab terkena sedas penumbuk.. hehe

UJIAN ALLAH ITU PASTI (2)

  Assalamualaikum dan salam Sejahtera; ~Kadang-kadang kita ini merasakan masalah orang, Adalah masalah mereka. Dan paling-paling pun, bolehl...